Minggu, 02 November 2014

PIKIRAN POSITIV



Pikiran Positive

 
“Apapun yang kita pikirkan dan kita yakini, maka hal itu akan terwujud”be positive
Banyak hal terjadi di sekitar kita adalah hal yang selalu terjadi secara beruntun, entah itu peristiwa baik maupun buruk. Nah, sebenarnya apa yang terjadi dan mengapa bisa terjadi hal beruntun seperti itu? Lalu apa hubungannya dengan pikiran serta berpikir positif? Kalau ingin tahu simak cerita singkat berikut ini.

Suatu pagi saya berangkat ke kantor karena kesiangan. Kemudian saya mandi dengan tergesa- gesa bahkan sampai berangkat pun masih tergesa –gesa. Akibatnya banyak hal buruk terjadi kepada diri saya. Misalnya saja, terjebak macet, ban kendaraan bocor, kena lampu merah terus menerus, ada barang tertinggal atau bahkan sampai ingin terjatuh dari motor. Nah, sebenarnya Ada apa dengan Saya ? Mengapa tiba-tiba saya banyak mengalami kejadian buruk di pagi itu?

Tahukah Anda? Semua itu akibat dari pikiran Saya. Mengapa saya katakan demikian? Jadi prosesnya seperti ini , pikiran kita sebenarnya bisa menarik hal apapun sesuai dengan pikiran dan perasaan kita saat ini juga, terutama pada pikiran yang dominan. Pada pagi itu saya merasakan hal negative. Hal itu membuat saya terpicu untuk tidak bisa berpikir positif karena telat / kesiangan. Nah, sebenarnya pada saat saya tergesa-gesa, saya menjadi emosi dan kesal pada keadaan tesebut. Saya tidak bisa berpikir positif, pikiran saya kacau karena panik kesiangan. Pada saat bersamaan pula, Saya sebenarnya sedang melepaskan energi negative kepada alam semesta melalui pikiran tersebut, kemudian alam semesta mengembalikannya sesuai dengan pikiran yang saya lepaskan. Karena berhubung pada saat itu pikiran saya bukanlah pikiran positif, maka yang datang adalah keburukan / kesialan yang beruntun.

Manusia sudah dianugerahi oleh Tuhan sebuah pikiran. Pikiran manusia sangatlah kuat dan dahsyat. Keajaiban dan anugerah Tuhan ini sangat mampu untuk menarik hal apapun. Pikiran ini layaknya seperti magnet terkuat di alam semesta. Dia bisa menarik orang, kejadian, benda, ataupun hal lain demi terwujudnya sesuatu yang dilepaskan oleh pikiran. Entah itu pikiran positif atau pikiran negatif.

Dalam buku laris The Secret karya Rhonda Bryne, dia menjelaskan serta mengkampanyekan dalam bukunya untuk selalu berpikir positif. Dia juga menjelaskan bahwa, pikiran manusia layaknya Aladdin dan Alam semesta adalah Jinnya. Jadi, apapun permintaan dari pikiran, maka alam semesta akan berkolaborasi dengan pikiran tersebut untuk memujudkannya. Ketika manusia sedang berpikir, dalam hal ini adalah berpikir positif atau berpikir negatif, maka pikiran tersebut sedang melepaskan energinya kepada alam semesta. Semesta menangkap gelombang / energi dari pikiran tersebut kemudian akan menggerakkan orang, kejadian, benda, dan hal apapun kemudian mengembalikannya lagi kepada manusia itu. Hasilnya bisa baik ataupun buruk, sesuai apa yang mereka lepaskan. Jika mereka berpikir positif maka akan didapat adalah hal yang baik, jika sebaliknya? Ya tentu saja, negatif. Nah, untuk itulah mengapa penulis ini selalu mengingatkan kita untuk selalu berpikir positif. Karena dengan berpikir positif maka sama saja dengan mengundang hal baik pada diri kita.

Andaikan saja manusia dapat secara sadar mengontrol pikiran positif mereka, mungkin saja semua orang tidak perlu mengalami hal buruk seperti cerita Saya di atas. Kabar baiknya adalah kita bisa memilih dan mengontrol pikiran sesuai kemauan. Dan berita buruknya, untuk mengontrol & memilih pikiran tidaklah mudah, perlu banyak latihan. Karena ini adalah suatu skill, maka hal ini  bisa dipelajari. Jika bisa dipelajari dan bisa dilatih, lalu apa saja yang dibutuhkan agar kita bisa berpikir positif atau mempunyai pikiran yang positif ? Tentunya asik sekali bukan jika kita bisa dengan sengaja selalu berpikir positif. Oke kita simak tips berikut ini.

Hal Pertama yang harus dilakukan ketika pikiran positif berubah menjadi pikiran negative adalah berusaha menenangkan hati dan pikiran. Ya, hanya itu saja, simple bukan ? Lalu apa kaitannya menenangkan hati dan pikiran dengan berpikir positif ? Apakah bisa kondisi tenang / relaks mampu membuat kita berpikir positif. Jawabannya adalah ya, tentu saja.

Pada dasarnya manusia mempunyai 4 pola gelombang otak, urutannya yaitu pola gelombang beta, alpha, tetha, dan delta. Beta adalah kondisi saat kita sadar. Di keadaan seperti ini, otak dan pikiran mampu melakukan analisa, berpikir secara sadar, juga melakukan perhitungan matematika. Namun keadaan seperti ini akan membuat kadar stress dalam diri meningkat. Jika tidak bisa terkontrol stress tersebut, maka akan mempengaruhi emosi buruk manusia, akibatnya adalah pikiran tidak bisa berpikir positif ( melepaskan energi negatif).

Kondisi Delta adalah kondisi dimana pikiran manusia tidak berinteraksi dengan dunia luar dari pikiran sadar, atau bisa disebut dengan kondisi tidur. Namun ada fase yang akan dilewati sebelum masuk ke dalam kondisi delta. Fase yang akan dilewati adalah kondisi alpha dan tetha. Kondisi ini adalah kondisi relaksasi terbaik untuk menenangkan hati dan pikiran. Jika kita bisa secara sadar memasuki kondisi ini dengan sengaja, maka Anda akan mampu menenangkan hati dan pikiran semau Anda. Dengan ketenangan batin, Anda akan merasa lebih mudah & mampu berpikir lebih lebih positif. Di dalam kondisi ini Anda akan menetralkan segala negatifitas menjadi hal positif. Lalu pertanyaannya, bagaimana caranya bisa memasuki kondisi alpha dan tetha secara sengaja?

Kondisi alpha dan tetha adalah kondisi meditatif  terbaik untuk memvisualisasikan cita-cita & keinginan serta menenangkan pikiran. Cara untuk masuk ke dalam kondisi tetha ataupun kondisi meditatif adalah dengan menutup mata Anda terlebih dahulu. Dengan menutup mata, sama saja masuk ke kondisi keadaan tenang dan rileks. Ketika menutup matapun, secara otomatis pikiran sudah berada pada kondisi alpha. Tujuannya memasuki kondisi ini adalah untuk menenangkan tubuh jasmani / fisik. Jika keadaan fisik sudah rileks, Anda bisa masuk lebih dalam ke kondisi tetha. Cara memasuki kondisi ini adalah dengan merilekskan kondisi mental atau biasa disebut kondisi relaksasi mental.

Cara untuk memasuki kondisi relaksasi mental adalah dengan membayangkan diri berada di suatu tempat terindah versi Anda sendiri, kemudian mencoba merasakan dengan menggunakan semua indera yang dimiliki. Misalnya saja tempat terindah bagi Anda adalah pantai, maka bayangkanlah Anda berada di sebuah pantai. Rasakan bagaimana panasnya udara pantai, suara desiran ombak, suara burung-burung camar, atau lembutnya pasir pantai dengan jari-jemari Anda. Dengan bisa merasakan semua hal itu melalui indera Anda, berarti Anda sudah masuk ke dalam kondisi relaksasi mental. Jika kondisi relaksasi ini sudah dimasuki, maka Anda akan berada di dalam kondisi yang sangat damai, jauh dari perasaan emosi yang buruk, dan mampu berpikir lebih positif, selain itu dalam kondisi inipun Anda bisa memanjatkan doa ataupun memvisualisasikan hal yang ingin dicapai.

Memang tidak mudah untuk memasuki kondisi ini, namun bukan tidak mungkin untuk bisa dikuasai. Jika dilatih berulang kali maka hal inipun akan menjadi mudah nantinya. Karena sejatinya pengulangan dalam latihan akan membuat diri kita semakin mahir dan ahli. Jika Anda sudah terbiasa untuk menenangkan diri, maka untuk selalu berpikir positif tidaklah sulit. Yang membuat kita sulit untuk berpikir positif adalah kondisi yang tidak tenang. Disaat tidak tenang pikiran tidak bisa berpikir dengan baik. Hal yang positif pun akan berubah menjadi negatif jika kita sedang tidak tenang.

Kini giliran Anda untuk mencobanya. Tidak ada paksaan ataupun keharusan untuk melakukan hal ini. Semuanya tergantung Anda, kini bagaimana pendapat Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar