Pikiran
Positive
“Apapun yang kita pikirkan dan kita yakini, maka hal itu
akan terwujud”be positive
Banyak hal terjadi di sekitar kita adalah hal yang selalu
terjadi secara beruntun, entah itu peristiwa baik maupun buruk. Nah, sebenarnya
apa yang terjadi dan mengapa bisa terjadi hal beruntun seperti itu? Lalu apa
hubungannya dengan pikiran serta berpikir positif? Kalau ingin tahu simak
cerita singkat berikut ini.
Suatu pagi saya berangkat ke kantor karena kesiangan.
Kemudian saya mandi dengan tergesa- gesa bahkan sampai berangkat pun masih
tergesa –gesa. Akibatnya banyak hal buruk terjadi kepada diri saya. Misalnya
saja, terjebak macet, ban kendaraan bocor, kena lampu merah terus menerus, ada
barang tertinggal atau bahkan sampai ingin terjatuh dari motor. Nah, sebenarnya
Ada apa dengan Saya ? Mengapa tiba-tiba saya banyak mengalami kejadian buruk di
pagi itu?
Tahukah Anda? Semua itu akibat dari pikiran Saya. Mengapa
saya katakan demikian? Jadi prosesnya seperti ini , pikiran kita sebenarnya
bisa menarik hal apapun sesuai dengan pikiran dan perasaan kita saat ini juga,
terutama pada pikiran yang dominan. Pada pagi itu saya merasakan hal negative.
Hal itu membuat saya terpicu untuk tidak bisa berpikir positif karena telat /
kesiangan. Nah, sebenarnya pada saat saya tergesa-gesa, saya menjadi emosi dan
kesal pada keadaan tesebut. Saya tidak bisa berpikir positif, pikiran saya
kacau karena panik kesiangan. Pada saat bersamaan pula, Saya sebenarnya sedang
melepaskan energi negative kepada alam semesta melalui pikiran tersebut,
kemudian alam semesta mengembalikannya sesuai dengan pikiran yang saya
lepaskan. Karena berhubung pada saat itu pikiran saya bukanlah pikiran positif,
maka yang datang adalah keburukan / kesialan yang beruntun.
Manusia sudah dianugerahi oleh Tuhan sebuah pikiran. Pikiran
manusia sangatlah kuat dan dahsyat. Keajaiban dan anugerah Tuhan ini sangat
mampu untuk menarik hal apapun. Pikiran ini layaknya seperti magnet terkuat di
alam semesta. Dia bisa menarik orang, kejadian, benda, ataupun hal lain demi
terwujudnya sesuatu yang dilepaskan oleh pikiran. Entah itu pikiran positif
atau pikiran negatif.
Dalam buku laris The Secret karya Rhonda Bryne, dia
menjelaskan serta mengkampanyekan dalam bukunya untuk selalu berpikir positif.
Dia juga menjelaskan bahwa, pikiran manusia layaknya Aladdin dan Alam semesta
adalah Jinnya. Jadi, apapun permintaan dari pikiran, maka alam semesta akan
berkolaborasi dengan pikiran tersebut untuk memujudkannya. Ketika manusia
sedang berpikir, dalam hal ini adalah berpikir positif atau berpikir negatif,
maka pikiran tersebut sedang melepaskan energinya kepada alam semesta. Semesta
menangkap gelombang / energi dari pikiran tersebut kemudian akan menggerakkan
orang, kejadian, benda, dan hal apapun kemudian mengembalikannya lagi kepada
manusia itu. Hasilnya bisa baik ataupun buruk, sesuai apa yang mereka lepaskan.
Jika mereka berpikir positif maka akan didapat adalah hal yang baik, jika
sebaliknya? Ya tentu saja, negatif. Nah, untuk itulah mengapa penulis ini
selalu mengingatkan kita untuk selalu berpikir positif. Karena dengan berpikir
positif maka sama saja dengan mengundang hal baik pada diri kita.
Andaikan saja manusia dapat secara sadar mengontrol pikiran
positif mereka, mungkin saja semua orang tidak perlu mengalami hal buruk
seperti cerita Saya di atas. Kabar baiknya adalah kita bisa memilih dan
mengontrol pikiran sesuai kemauan. Dan berita buruknya, untuk mengontrol &
memilih pikiran tidaklah mudah, perlu banyak latihan. Karena ini adalah suatu
skill, maka hal ini bisa dipelajari.
Jika bisa dipelajari dan bisa dilatih, lalu apa saja yang dibutuhkan agar kita
bisa berpikir positif atau mempunyai pikiran yang positif ? Tentunya asik
sekali bukan jika kita bisa dengan sengaja selalu berpikir positif. Oke kita
simak tips berikut ini.
Hal Pertama yang harus dilakukan ketika pikiran positif
berubah menjadi pikiran negative adalah berusaha menenangkan hati dan pikiran.
Ya, hanya itu saja, simple bukan ? Lalu apa kaitannya menenangkan hati dan
pikiran dengan berpikir positif ? Apakah bisa kondisi tenang / relaks mampu
membuat kita berpikir positif. Jawabannya adalah ya, tentu saja.
Pada dasarnya manusia mempunyai 4 pola gelombang otak,
urutannya yaitu pola gelombang beta, alpha, tetha, dan delta. Beta adalah
kondisi saat kita sadar. Di keadaan seperti ini, otak dan pikiran mampu
melakukan analisa, berpikir secara sadar, juga melakukan perhitungan
matematika. Namun keadaan seperti ini akan membuat kadar stress dalam diri
meningkat. Jika tidak bisa terkontrol stress tersebut, maka akan mempengaruhi
emosi buruk manusia, akibatnya adalah pikiran tidak bisa berpikir positif (
melepaskan energi negatif).
Kondisi Delta adalah kondisi dimana pikiran manusia tidak
berinteraksi dengan dunia luar dari pikiran sadar, atau bisa disebut dengan
kondisi tidur. Namun ada fase yang akan dilewati sebelum masuk ke dalam kondisi
delta. Fase yang akan dilewati adalah kondisi alpha dan tetha. Kondisi ini
adalah kondisi relaksasi terbaik untuk menenangkan hati dan pikiran. Jika kita
bisa secara sadar memasuki kondisi ini dengan sengaja, maka Anda akan mampu
menenangkan hati dan pikiran semau Anda. Dengan ketenangan batin, Anda akan
merasa lebih mudah & mampu berpikir lebih lebih positif. Di dalam kondisi
ini Anda akan menetralkan segala negatifitas menjadi hal positif. Lalu
pertanyaannya, bagaimana caranya bisa memasuki kondisi alpha dan tetha secara
sengaja?
Kondisi alpha dan tetha adalah kondisi meditatif terbaik untuk memvisualisasikan cita-cita
& keinginan serta menenangkan pikiran. Cara untuk masuk ke dalam kondisi
tetha ataupun kondisi meditatif adalah dengan menutup mata Anda terlebih
dahulu. Dengan menutup mata, sama saja masuk ke kondisi keadaan tenang dan
rileks. Ketika menutup matapun, secara otomatis pikiran sudah berada pada
kondisi alpha. Tujuannya memasuki kondisi ini adalah untuk menenangkan tubuh
jasmani / fisik. Jika keadaan fisik sudah rileks, Anda bisa masuk lebih dalam
ke kondisi tetha. Cara memasuki kondisi ini adalah dengan merilekskan kondisi
mental atau biasa disebut kondisi relaksasi mental.
Cara untuk memasuki kondisi relaksasi mental adalah dengan
membayangkan diri berada di suatu tempat terindah versi Anda sendiri, kemudian
mencoba merasakan dengan menggunakan semua indera yang dimiliki. Misalnya saja
tempat terindah bagi Anda adalah pantai, maka bayangkanlah Anda berada di
sebuah pantai. Rasakan bagaimana panasnya udara pantai, suara desiran ombak,
suara burung-burung camar, atau lembutnya pasir pantai dengan jari-jemari Anda.
Dengan bisa merasakan semua hal itu melalui indera Anda, berarti Anda sudah
masuk ke dalam kondisi relaksasi mental. Jika kondisi relaksasi ini sudah
dimasuki, maka Anda akan berada di dalam kondisi yang sangat damai, jauh dari
perasaan emosi yang buruk, dan mampu berpikir lebih positif, selain itu dalam kondisi
inipun Anda bisa memanjatkan doa ataupun memvisualisasikan hal yang ingin
dicapai.
Memang tidak mudah untuk memasuki kondisi ini, namun bukan
tidak mungkin untuk bisa dikuasai. Jika dilatih berulang kali maka hal inipun
akan menjadi mudah nantinya. Karena sejatinya pengulangan dalam latihan akan
membuat diri kita semakin mahir dan ahli. Jika Anda sudah terbiasa untuk
menenangkan diri, maka untuk selalu berpikir positif tidaklah sulit. Yang
membuat kita sulit untuk berpikir positif adalah kondisi yang tidak tenang.
Disaat tidak tenang pikiran tidak bisa berpikir dengan baik. Hal yang positif
pun akan berubah menjadi negatif jika kita sedang tidak tenang.
Kini giliran Anda untuk mencobanya. Tidak ada paksaan
ataupun keharusan untuk melakukan hal ini. Semuanya tergantung Anda, kini
bagaimana pendapat Anda?